

Karsaloka.com, KUKAR – Terisolasi oleh bentang rawa dan aliran sungai kecil, Desa Muara Siran tetap menolak tenggelam dalam ketertinggalan.
Pemerintah desa kini memulai langkah bertahap untuk memperkuat layanan dasar dan infrastruktur publik.
Sebagian besar wilayah desa ini sekitar 80 persen dari total 42 ribu hektare berada di atas air, membuat jembatan dan sarana air bersih menjadi kebutuhan paling mendesak.
“Kami sedang semenisasi jembatan, bangun MCK, dan pendopo di area pemakaman,” ujar Kepala Desa Muara Siran, Ishan Mashor, Jumat (23/5/2025).
Salah satu terobosan penting adalah penyerahan pengelolaan air bersih kepada BUMDes. Tujuannya agar distribusi lebih teratur dan manfaatnya bisa menjangkau seluruh warga.
Menurut Ishan, pengelolaan ini tinggal disempurnakan agar dapat berjalan optimal dan mandiri.
Di bidang ekonomi, pemerintah desa mengadakan perahu dan alat bantu tangkap ikan untuk mendukung mata pencaharian utama warga yang bergantung pada perairan.
Pemberian BLT juga terus digulirkan sebagai jaring pengaman sosial untuk warga kurang mampu yang belum tersentuh lapangan kerja tetap.
Namun keterbatasan anggaran memaksa proyek bernilai besar seperti semenisasi jembatan harus menunggu lelang tingkat kabupaten.
“Kalau anggaran lebih dari Rp200 juta, kami tidak bisa eksekusi langsung,” jelasnya.
Ishan juga menyoroti pentingnya pembangunan jalan penghubung yang belum juga terlaksana. Jalan ini dinilai krusial untuk membuka jalur distribusi dan potensi wisata desa.
“Kami ingin akses terbuka, supaya bukan hanya aktivitas yang lancar, tapi ekonomi juga ikut bergerak,” pungkasnya.(advdiskominfokukar/farid)