
Karsaloka.com, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong sinergi antar-pemangku kepentingan demi pembangunan infrastruktur yang berkualitas. Hal itu ditegaskan Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, saat membuka Forum Jasa Konstruksi 2025 yang digelar di Hotel Grand Fatma Tenggarong, Kamis (9/10/2025).
Forum ini bukan sekadar ajang diskusi teknis, tetapi menjadi ruang strategis untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, penyedia jasa, akademisi, dan tenaga kerja konstruksi.
“Forum ini adalah wadah kolaborasi. Ketika semua unsur duduk bersama, kita tidak hanya bicara perencanaan, tapi juga memastikan pelaksanaan di lapangan berjalan sesuai standar,” kata Sunggono.
Kegiatan yang diikuti oleh 272 peserta ini dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kukar. Forum mengacu pada amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, yang mewajibkan adanya forum konsultatif minimal sekali dalam setahun.
Namun, menurut Sunggono, yang lebih penting dari kewajiban regulasi adalah bagaimana forum ini mampu melahirkan rekomendasi dan justifikasi teknis terhadap proyek infrastruktur yang dirancang dan dibangun di Kukar.
“Ke depan, kami berharap forum ini bisa memberi masukan konkret atas rencana pembangunan, bukan hanya dari sisi desain, tetapi juga dari pelaksanaan hingga aspek tenaga kerjanya,” jelasnya.
Forum Jasa Konstruksi 2025 mengusung semangat kolaboratif menuju Kukar Idaman yang berdaya saing. Dengan menghadirkan berbagai pihak seperti BPJS Ketenagakerjaan, SMK bidang konstruksi, asosiasi perusahaan jasa konstruksi, hingga praktisi keselamatan kerja, forum ini menjadi ruang temu antara teori dan praktik.
Dua materi utama disampaikan dalam forum tersebut, yakni soal perlindungan ketenagakerjaan di sektor konstruksi oleh BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kukar, serta peningkatan mutu tenaga kerja konstruksi oleh Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia (PAKKI).
Menurut Sunggono, pembangunan infrastruktur bukan hanya urusan material dan desain. Ia menekankan pentingnya sumber daya manusia yang kompeten, keselamatan kerja, dan kualitas pelaksanaan sebagai fondasi utama.
“Kita ingin Kukar membangun bukan hanya cepat, tetapi juga tepat, aman, dan berkelanjutan. Itu hanya bisa terjadi kalau semua pihak terlibat secara aktif dan terbuka,” pungkasnya.(AuliaRS)