Direktur PT Al Husna Diduga Gelapkan Dana Rp5 Miliar, Ratusan Jemaah Terancam Gagal Berangkat

Karsaloka.com, Kutai Kartanegara – Dugaan penipuan dan penggelapan dana kembali mengguncang dunia perjalanan umrah di Kutai Kartanegara. Direktur PT Al Husna Era Nusantara berinisial UL, yang juga ASN di salah satu OPD Kukar, diduga membawa kabur uang jemaah dan investor yang nilainya diperkirakan lebih dari Rp5 miliar. UL menghilang sejak 24 November 2025 bersama ketiga anaknya dan sejumlah dokumen penting, meninggalkan ratusan jemaah dalam ketidakpastian keberangkatan.

UL diketahui terakhir aktif bekerja pada Senin sebelum kabur. Saat korban mendatangi rumah mertuanya di Jalan Sangkulirang 1 No. 31, Tenggarong, dia dan anak-anaknya sudah tidak ada. Kondisi itu menimbulkan dugaan kuat bahwa kepergiannya telah direncanakan.

“Dia bawa semua anak dan dokumen. Padahal hari Senin dia masih masuk kantor,” ujar NA (nama samaran), salah satu narasumber yang pernah bekerja sama dengan UL, Jumat (12/12/2025) di Tenggarong.

NA mengungkapkan dirinya memilih keluar dari perusahaan setelah melihat manajemen PT Al Husna yang dinilai kacau. Tidak ada bagian keuangan yang jelas, harga paket umrah tidak seragam, dan transaksi keuangan tidak terkelola dengan baik. Ia mengaku uangnya juga belum kembali karena UL berdalih dananya dipakai untuk “memutar” keberangkatan jemaah berikutnya.

Salah satu investor yang meminta namanya disamarkan menyebut ia menanamkan dana sekitar Rp700 juta dengan janji keuntungan dalam 1,5 bulan dan bonus dua kursi umrah. Namun hingga batas waktu 10 Desember, tidak satu pun janji itu terealisasi.

“Awalnya lancar, tapi setelah dua tahun mulai macet sampai akhirnya dia hilang,” ujarnya.

Total kerugian ditaksir berasal dari lebih dari 220 jemaah, dengan jumlah terbesar dari Sangatta sekitar 150 orang, disusul Tenggarong, Jonggon, Balikpapan, dan Samarinda.

Komisaris PT Al Husna Era Nusantara, BS, yang seharusnya menjadi pengawas perusahaan, mengaku juga menjadi korban. Ia bahkan turut menyerahkan dana jemaah yang kini ikut lenyap dibawa UL.

“Ini ulah satu orang. Saya juga tertipu. Saya sudah lapor ke Polres Kukar dan dijadwalkan diperiksa pekan depan,” kata BS.

Ia kini berupaya mencari solusi, termasuk bekerja sama dengan travel lain untuk menjamin keberangkatan jemaah Sangatta pada Januari 2026, serta jemaah Tenggarong, Jonggon, dan Balikpapan pada Juni 2026. Namun skema ini belum bisa memastikan seluruh jemaah tertampung.

Modus yang digunakan UL disebut mirip pola penipuan travel umrah bermasalah di Indonesia. Paket umrah yang seharusnya berkisar Rp39–43 juta dijual murah hanya Rp20–29 juta. Uang yang masuk diduga dipakai untuk menutup biaya keberangkatan kelompok sebelumnya.

“Harus cash, jual murah, lalu dipakai buat nutup keberangkatan sebelumnya. Dia juga bilang ada sponsor sedekah, tapi itu cuma alasan,” jelas NA.

Meski berstatus ASN, UL disebut tidak memiliki aset. Bahkan gajinya telah dipotong untuk membayar utang, sementara TPP-nya juga habis. Suami UL, yang juga ASN, mengaku tidak mengetahui keberadaan istrinya dan menyatakan dirinya ikut menjadi korban.

“Kami bingung karena dia tidak punya apa-apa. Seolah memang niat ambil uang dan kabur,” ujar salah satu perwakilan jemaah.

Laporan kasus ini sudah masuk ke Polres Kukar, namun korban menilai prosesnya lambat. Mereka mendesak penerbitan Daftar Pencarian Orang (DPO) agar UL segera ditemukan.

“Kami ingin dia cepat ditemukan. Sudah terlalu banyak korban,” tegas salah satu perwakilan jemaah.

Sementara itu, BS masih berupaya memastikan keberangkatan para jemaah melalui koordinasi dengan travel lain, sedangkan nasib para investor akan dibahas dalam pertemuan pekan depan.

Kasus ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat agar lebih hati-hati memilih penyedia layanan perjalanan umrah. Para korban berharap media terus mengawal perkembangan kasus dan mendorong penegak hukum bergerak cepat.

“Ini pelajaran besar. Pengawasan travel harus diperketat, dan pelaku penipuan seperti ini harus diproses hukum sampai tuntas,” tutup salah satu perwakilan jemaah.(AuliaRS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *