BPS Kaltim Siapkan Rekrutmen Petugas Sensus Ekonomi 2026, Minimal Lulusan SLTA dan Wajib Punya HP

Karsaloka.com, Tenggarong – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur tengah mempersiapkan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026, termasuk proses rekrutmen petugas lapangan yang rencananya dibuka pada November mendatang.

Kepala BPS Kalimantan Timur melalui Kepala Bagian Umum, Indri Astanti, menyampaikan bahwa persyaratan utama bagi calon petugas cukup sederhana, yakni pendidikan minimal SLTA/sederajat dan memiliki telepon genggam (HP) yang mendukung penggunaan aplikasi pendataan.

“Minimal pendidikannya SLTA. Karena nanti kita pakai aplikasi, jadi petugas harus memiliki HP,” jelas Indri, Tenggarong, Selasa (28/10/2025).

Ia menambahkan, spesifikasi HP yang digunakan akan diumumkan kemudian, menyesuaikan kebutuhan aplikasi agar tidak berat saat digunakan di lapangan.

“Biasanya kami mensyaratkan spesifikasi tertentu, misalnya RAM-nya berapa, supaya tidak berat ketika petugas melakukan pendataan,” ujarnya.

Indri menjelaskan, proses rekrutmen petugas sensus akan dilakukan secara terbuka. Informasi lengkap mengenai jadwal dan mekanisme pendaftaran dapat diakses melalui website BPS di masing-masing kabupaten dan kota.

“Biasanya open recruitment untuk kegiatan tahun depan dilakukan sekitar November. Nanti akan ada pengumuman di website masing-masing BPS kabupaten/kota,” katanya.

Ia juga menyebutkan, dalam proses seleksi akan ada beberapa tahapan, mulai dari pengisian identitas diri, unggah berkas, hingga tes tertulis berupa contoh soal yang harus dikerjakan oleh calon petugas.

“Nanti ada proses seleksi, mulai dari pengisian data diri seperti KTP dan foto, lalu ada contoh soal-soal yang harus dikerjakan. Dari situ akan dilihat siapa yang lolos untuk menjadi petugas,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan sistem pendataan yang akan diterapkan pada Sensus Ekonomi 2026.

“Kami memiliki tiga jenis pendataan, yaitu Pepi, Kepi, dan Kewi. Kewi ini khusus untuk usaha besar, sedangkan Kepi dilakukan secara door to door. Jadi setiap petugas mendatangi rumah warga untuk menanyakan apakah ada usaha di sana, jenis usahanya apa, sejak kapan dimulai, apakah memiliki izin usaha, berapa omzetnya, dan berapa jumlah tenaga kerjanya. Lumayan banyak yang ditanyakan,” paparnya.

Petugas juga berperan langsung dalam proses penginputan data.

“Petugas melakukan wawancara sekaligus memasukkan data ke dalam aplikasi,” ujarnya.

Pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 akan dimulai pada Mei hingga Juli 2026. Tahap awal pada Mei akan difokuskan untuk usaha besar dan menengah, sedangkan pendataan usaha mikro dan kecil akan dilakukan pada Juni hingga Juli.

“Pelaksanaan sensusnya dua bulan, Juni dan Juli. Tapi untuk usaha besar sudah mulai dari Mei,” terang Indri.

Melalui kegiatan ini, BPS berharap masyarakat dapat berpartisipasi aktif dan mendukung suksesnya pendataan ekonomi nasional yang akan menjadi dasar perencanaan pembangunan di masa mendatang.(AuliaRS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *