Diskop UKM Kukar Dorong Kemandirian Koperasi Desa Lewat Sosialisasi Kemitraan dan Pembiayaan

Karsaloka.com, Tenggarong – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Pemprov Kalimantan Timur mendorong kemandirian koperasi dan UMKM lewat sosialisasi kemitraan, pembiayaan, serta penggunaan aplikasi microsite Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Acara berlangsung di Ruang Pertemuan BPU Kecamatan Tenggarong, Kamis (21/8/2025), sejak pukul 08.00 Wita dan diikuti ratusan peserta dengan antusias tinggi.

Plt. Kepala Diskop UKM Kukar, Taufiq Zulfian Noor mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari program provinsi yang menunjuk Kukar sebagai lokasi pelaksanaan. Tujuannya agar koperasi desa bisa berkolaborasi dan mandiri melalui pembinaan sejak dini.

“Awalnya satu koperasi itu dua orang, ternyata antusiasmenya lebih. Jadi akan mereka, wartawan lihat sendiri ada yang tidak kebagian. Ini menunjukkan keingin tahuan mereka, kawan-kawan di Koperasi Desa dan Kelurahan ini untuk memulai usahanya,” ungkap Taufiq.

Ia menjelaskan, sebanyak 237 Koperasi Desa Merah Putih diundang dalam sosialisasi ini. Peserta diberi pemahaman mengenai bagaimana menggali potensi desa, mengelola usaha, sampai menyiapkan akses pasar, termasuk peluang ekspor.

“Hari ini hadir Dinas Provinsi, BUMN, eksportir, dan lainnya untuk memberikan bimbingan. Sosialisasi dilakukan agar kawan-kawan memahami potensi desanya, bagaimana mengelolanya, hingga menyiapkan pasar, bahkan sampai ekspor, supaya koperasi bisa berjalan sesuai harapan,” jelasnya.

Taufiq menambahkan, setelah kegiatan ini Diskop UKM Kukar akan berkolaborasi dengan pemerintah provinsi untuk memperkuat sektor bisnis koperasi, termasuk menentukan usaha yang bisa dikembangkan. Beberapa contoh yang mulai dilirik antara lain arang halaban hingga olahan sampah.

“Untuk Kopdes atau Koperasi Desa, pemerintah pusat menyediakan pembiayaan melalui Bank Himbara. Sementara pemerintah daerah menyalurkan lewat kredit kegaridaman bagi UMKM. Karena koperasi pasti berbasis UMKM, maka akses kredit dimulai dari UMKM, baru kemudian masuk ke koperas,” ujarnya.

Dengan adanya sosialisasi ini, Diskop UKM Kukar berharap koperasi desa bisa lebih siap mengelola potensi lokal dan membuka usaha yang berdaya saing, bukan hanya untuk pasar daerah tapi juga hingga ke tingkat ekspor.(AuliaRS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *