
Karsaloka.com, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara meresmikan penggunaan Gereja GBI Rock Hill yang berlokasi di Jalan Gunung Sentul, Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong, Rabu (3/12/2025). Peresmian ini menandai bertambahnya fasilitas ibadah sekaligus ruang pembinaan jemaat dan kegiatan sosial masyarakat.
Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani, menyatakan pembangunan rumah ibadah merupakan bagian dari upaya membangun daerah.
“Kami sangat bersyukur karena ada Gereja Rock Hill di Tenggarong. Kehadiran gereja ini tentu akan meningkatkan kualitas beribadah, khususnya bagi umat Kristiani, dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Ia menambahkan, gereja idealnya tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah.
“Kami berharap gereja ini juga mampu mencetak sumber daya manusia yang unggul serta berperan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Fungsi gereja itu ibadah, sosial, dan membentuk karakter umat,” jelasnya.
Ahmad Yani menegaskan komitmen Pemkab dan DPRD dalam mendukung kegiatan keagamaan.
“Selama ada permohonan dan keuangan daerah mencukupi, tentu akan kita bantu. APBD itu hak seluruh masyarakat,” katanya.
Meski pembangunan GBI Rock Hill dilakukan secara swadaya tanpa APBD, ia menyebut ke depan tetap diperlukan dukungan pemerintah.
“Membangun gedung semegah ini luar biasa. Wajar jika masyarakat bertanya, mana peran pemerintah. Minimal kita harus ikut membantu pembangunan rumah ibadah,” ujarnya.
Dukungan itu, sambungnya, juga sejalan dengan program keagamaan yang sudah tertuang dalam RPJMD.
“Apa pun yang telah direncanakan, termasuk bantuan untuk semua rumah ibadah, akan kita implementasikan,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menyampaikan apresiasinya atas peresmian gereja tersebut.
“Gereja ini kita harapkan tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga tempat pengembangan sumber daya manusia, pemberdayaan, dan menjaga toleransi di Kabupaten Kutai Kartanegara,” katanya.
Ia menilai konsep pembangunan gereja ini memiliki semangat yang kuat.
“Spirit itu terlihat dari bangunannya. Kita sudah melihat lantai satu sebagai tempat ibadah sementara dan ruang terbuka yang digunakan sebagai aula,” ujarnya.
Bupati berharap konsep serupa dapat diterapkan di tempat ibadah lainnya di Kukar.
“Harapan kita, seluruh tempat ibadah di Kukar bisa mengusung konsep serupa, sehingga penguatan sumber daya manusia juga dapat dilakukan di dalamnya,” pungkasnya.(AuliaRS)