
Karsaloka.com, Kutai Kartanegara – Suasana penuh semangat mewarnai penutupan Bupati Kukar Open Tournament Golf 2025 pada Minggu (27/7/2025) di Lapangan Golf Bukit Tanah Merah, Samarinda. Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud hadir memberikan apresiasi tinggi dan menyampaikan bahwa golf bukan hanya soal olahraga, tetapi juga wadah membentuk karakter serta mendorong pariwisata daerah.
Gubernur Rudy mengawali sambutannya dengan rasa syukur atas semangat kebersamaan yang terasa kuat dalam acara tersebut. Ia secara terbuka mengakui bahwa meskipun jarang bermain golf, pengalaman singkatnya di lapangan memberikan banyak pelajaran.
“Saya pribadi tadi sempat mencoba bermain. Melihat lubangnya, rasanya seperti ember besar! Tapi dari situ saya paham, golf bukan hanya soal teknik, tapi juga soal filosofi. Ada manajemen lapangan, ada strategi, dan itu mencerminkan kompetensi seseorang,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Menurutnya, olahraga golf memiliki nilai-nilai penting seperti ketelitian, kejujuran, kesabaran, dan konsistensi. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan pembangunan karakter masyarakat Kalimantan Timur dalam menghadapi era kompetisi global.
Gubernur Rudy juga menyampaikan bahwa lapangan golf juga bisa menjadi destinasi wisata unggulan daerah. Ia mencontohkan bahwa di berbagai negara yang pernah ia kunjungi, tidak ada satu pun lapangan golf yang identik, karena masing-masing menyatu dengan lanskap dan budaya lokal.
“Saya sudah melihat lapangan golf di Abu Dhabi, Belanda, hingga Filipina. Semuanya unik. Karena itu, saya usulkan pada Pak Bupati, mari kita wujudkan lapangan golf di Pulau Kumala. Selain menjadi fasilitas olahraga, itu bisa menjadi ikon sport tourism bagi Kutai Kartanegara,” tuturnya.
Gubernur juga menyebutkan bahwa potensi destinasi wisata di Kukar sangat mendukung, seperti Bukit Bangkirai, Ladaya, dan Pulau Kumala. Dalam kerangka pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Pemprov Kaltim bahkan telah mencanangkan pembangunan lapangan golf 27 hole yang representatif sebagai bagian dari etalase olahraga Indonesia.
“Kami juga sudah berkomitmen dengan OIKN. Ke depan, semua kabupaten/kota akan kita ajak, termasuk perusahaan-perusahaan perkebunan dan sawit, untuk bersama membangun fasilitas olahraga kelas dunia,” tegas Rudy.
Terkait turnamen ini, Rudy menilai animo peserta sangat luar biasa hingga kapasitas lapangan terasa kurang memadai. Ia menyarankan agar turnamen golf seperti ini bisa menjadi agenda rutin yang lebih terbuka untuk publik maupun wisatawan.
“Turnamen seperti ini jangan cuma tahunan. Harus jadi agenda rutin, bahkan kalau bisa gratis. Karena ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga promosi daerah dan pembinaan prestasi,” tambahnya.
Menanggapi usulan pembangunan lapangan golf di Pulau Kumala, Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri menyambut positif ide tersebut dan mengungkapkan bahwa rencana itu sudah mulai dibahas bersama para pecinta golf di daerah.
“Kami sedang bekerja sama dengan teman-teman PGI Kutai Kartanegara dan para golfer lokal. Saat ini masih dalam tahap perencanaan. Wacana pembangunan lapangan golf ini berangkat dari ide teman-teman golfer di Kukar, yang jumlahnya ternyata cukup banyak. Mereka memimpikan adanya lapangan golf di daerah ini, dan kami dari pemerintah daerah menyambut baik ide tersebut,” ungkap Bupati.
Lebih lanjut, Bupati Aulia menegaskan bahwa kolaborasi dengan semua pihak akan menjadi kunci. Pemerintah daerah membuka ruang seluas-luasnya bagi partisipasi swasta, masyarakat, dan akademisi.
“Saat ini kami berkolaborasi dengan seluruh pecinta golf di Kukar, dan tentu kami sangat berharap adanya partisipasi dari semua pihak , baik swasta, masyarakat, maupun kalangan akademisi untuk mewujudkan rencana pembangunan tersebut. Mohon doa dan dukungannya, semoga dalam waktu paling lambat dua tahun ke depan, kita sudah memiliki lapangan golf di Kabupaten Kutai Kartanegara,” pungkasnya. (AuliaRS