Inovasi Kelurahan Baru: Dari Urus Surat Hingga Jadi Pusat Literasi Warga

BANNER TERBARUDISKOMINFO

Karsaloka.com, KUKAR – Kantor Kelurahan Baru di Kecamatan Tenggarong tak lagi sebatas tempat mengurus administrasi kependudukan.

Di tangan Lurah Bayu Ramanda Bani Nugraha, ruang kerja itu disulap menjadi pusat literasi yang hidup dan terbuka bagi seluruh warga.

Inisiatif ini lahir dari keinginan menjadikan pelayanan publik lebih manusiawi. Literasi diposisikan sebagai kebutuhan dasar, bukan sekadar pelengkap.

Karena itu, sejak awal kepemimpinannya, Bayu langsung membangun ruang literasi di dalam lingkungan kantor.

“Dalam kurun waktu setahun pertama, kami mencoba memenuhi kewajiban menghadirkan ruang literasi,” ujarnya, Minggu (11/5/2025).

Tak butuh waktu lama, langkah ini mendapat respons positif dari pelajar. Setidaknya lima sekolah secara rutin menjadwalkan kunjungan bulanan ke kantor kelurahan. Di sana, mereka membaca, berdiskusi, bahkan mengikuti pelatihan keterampilan.

“Di sini ada lima sekolah yang rutin tiap bulan melakukan literasi,” terang Bayu.

Program ini juga tak berdiri sendiri. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kukar bersama Diarpus Republik Indonesia turut ambil bagian, menyediakan bantuan komputer dan perlengkapan literasi sebagai modal awal.

Selain pelajar, warga umum juga aktif memanfaatkan ruang ini. Mulai dari ibu rumah tangga hingga pensiunan datang untuk mencari informasi dan berdiskusi. Ruang literasi pun menjelma jadi ruang komunitas yang menghidupkan dialog antar generasi.

Meski begitu, Bayu memastikan tidak meninggalkan aspek formal pemerintahan. Ia tetap fokus memperkuat sistem administrasi sebagai dasar dari pelayanan yang akuntabel dan transparan.

Menurutnya, pelayanan terbaik adalah yang tidak memisahkan fungsi birokrasi dan kebutuhan kultural warga. Kedua hal itu bisa dijalankan berdampingan, saling menguatkan.

“Kami ingin hadir bukan hanya sebagai pengurus dokumen, tapi sebagai penggerak perubahan di tengah masyarakat,” katanya.

Bayu pun berharap ke depan lebih banyak kelurahan mengembangkan model serupa. Baginya, pelayanan yang baik adalah yang mampu mendekatkan diri dengan warganya, baik secara administratif maupun emosional.

“Kami ingin kantor kelurahan jadi tempat yang nyaman untuk belajar, bukan sekadar tempat mengurus surat,” pungkasnya.(AdvDiskominfokukar/Farid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *