Insiden di Loa Ipuh Darat, Warga Alami Luka, Pihak Terkait Siap Bertanggung Jawab

Karsaloka.com, Kutai Kartanegara – Seorang warga Desa Jonggon, Kecamatan Loa Kulu, bernama Puji Friyadi diduga menjadi korban kekerasan oleh oknum anggota Brimob. Peristiwa ini terjadi pada Kamis sore, (17/7/2025) tepat di depan Markas Komando (Mako) II Brimob, Kelurahan Loa Ipuh Darat.

Kala itu sekitar Pukul 21.00 WITA, Puji dalam perjalanan pulang setelah membantu mengangkut hasil panen petani. Ia berhenti sejenak di depan Mako Brimob untuk menanyakan kenapa ada balok kayu melintang di jalan poros menuju desanya. Menurutnya, balok itu bisa membahayakan orang yang melintas.

Namun, niatnya untuk bertanya malah berujung petaka. Menurut keterangan keluarga, Puji justru diseret masuk ke dalam markas dan tidak terlihat selama hampir dua jam.

“Dia cuma mengingatkan soal balok yang dipasang sembarangan, tapi malah dipukul dan dibawa masuk paksa,” ujar Agus Susanto, kakak korban saat ditemui pada Senin (21/7/2025).

Agus mengaku adiknya ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Puji mengalami luka di kepala, bibir pecah, jari kelingking kanan patah, dan diduga mengalami pendarahan di kepala. Biaya operasi ditaksir mencapai Rp20 juta dan tidak bisa ditanggung BPJS.

Keesokan harinya, Jumat (18/7/2025), sebanyak 18 warga Desa Jonggon datang ke Mako Brimob untuk mencari tahu kondisi Puji. Tapi setibanya di lokasi, situasi berubah menjadi tegang. Salah satu warga, Sahmi, mengaku jadi korban pemukulan.

“Mobil kami belum sempat berhenti, tiba-tiba langsung dikerubungi. Saya ditarik keluar dan dipukuli,” kata Sahmi.

Ia menegaskan bahwa warga datang dengan damai, tanpa niat bikin ribut.

“Kami sudah sepakat, tidak boleh ada yang anarkis. Tujuan kami cuma ingin tahu keadaan Puji,” lanjutnya.

Akibat kejadian itu, Sahmi harus dirawat di instalasi gawat darurat dan masih mengalami trauma. Ia juga mengaku sempat dijenguk oleh salah satu anggota Brimob yang menyatakan siap bertanggung jawab.

Kepala Desa Jonggon, Jumari membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan sudah berkomunikasi dengan pihak Brimob, dan pengobatan korban rencananya akan ditanggung. Namun soal ganti rugi, belum ada kejelasan.

Sementara itu, Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Dody Surya Putra memastikan laporan dari warga sudah diterima dan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur.

“Kami akan memproses laporan ini secara profesional. Hukum akan tetap berjalan,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut dan berharap semua pihak bisa mendapatkan penyelesaian yang adil dan manusiawi.(AuliaRS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *