
Karsaloka.com, Kutai Kartanegara – Kebakaran hebat melanda kawasan permukiman padat penduduk di RT 21 Desa Sungai Meriam, Kecamatan Anggana, pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 13.10 WITA. Peristiwa tragis ini menewaskan tiga anak kecil dan menghanguskan 16 bangunan yang terdiri atas 13 pintu rumah kontrakan dan tiga rumah pribadi.
Kebakaran pertama kali terlihat oleh seorang warga bernama Mursalim, yang melihat asap tebal keluar dari deretan rumah kontrakan milik Risma. Saat kejadian, salah satu rumah dihuni Winda Amelia Putri yang meninggalkan tiga anaknya di dalam rumah dalam kondisi terkunci karena sedang pergi berbelanja.
Warga segera menghubungi petugas pemadam, dan Tim Damkarmatan Pos Sektor Anggana tiba di lokasi pada pukul 13.25 WITA. Api berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 14.20 WITA, dilanjutkan pendinginan hingga pukul 14.37 WITA. Pemadaman melibatkan Damkarmatan Pos Sektor Anggana, relawan Samarinda (Makroman), Redkar Sungai Meriam, Redkar Sidomulyo, AFR Anggana, MIM Rescue, relawan Sungai Lais, mobil tangki Barokah, PMI Anggana, Polsek Anggana, dan Koramil.
Kepala Damkarmatan Pos Sektor Anggana, Meiry Sulindra S menjelaskan bahwa proses identifikasi penyebab kebakaran masih berlangsung.
“Penyebabnya belum diketahui, masih diidentifikasi Inafis. Inafis kukar bersama polsek Anggana serta anggota Damkar masih di TKP. Dugaan sementara konsleting listrik dari kipas angin yang masih menyala,” ujarnya kepada media karsaloka.com, Kamis sore.
Ia juga mengungkapkan kendala utama dalam proses pemadaman.
“Banyak warga yang menonton sehingga menghambat pergerakan petugas. Lokasi juga berada di dalam gang sekitar 30 meter, kiri kanan jalan sempit,” jelasnya.
Setelah api padam, tiga anak ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di area kamar mandi pada rumah kontrakan tersebut. Mereka adalah Abdul Afif Alfarezi berusia enam tahun, Abidzar Ramadhan berusia empat tahun, dan Aninda Cahaya Putri yang baru berusia satu tahun. Ketiganya merupakan anak dari pasangan Anton dan Winda Amelia Putri, penghuni kontrakan yang ditinggal dalam kondisi terkunci saat ibunya pergi keluar.
Selain menelan korban jiwa, kebakaran ini menghanguskan sejumlah rumah kontrakan milik Risma, Darman, dan H. Bangsi, serta tiga rumah pribadi milik Amiruddin, Edi Amir, dan Hermansyah. Kerugian material belum dapat dipastikan karena pendataan masih berlangsung.
Seluruh bangunan berstruktur kayu sehingga api cepat membesar dan merambat ke bangunan lain.
Meiry menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi kebakaran, terutama di permukiman padat dengan material bangunan kayu.
“Masyarakat perlu lebih waspada dan tidak meninggalkan anak kecil tanpa pengawasan di rumah. Instalasi listrik juga harus diperiksa secara berkala,” tegasnya.(AuliaRS)