Karsaloka.com, KUKAR – Pemerintah Kecamatan Muara Muntai mendorong kolaborasi antar desa untuk menggali dan mengelola potensi ekonomi lokal.
Langkah ini ditempuh guna mengatasi ketergantungan terhadap sektor perikanan yang selama ini mendominasi.
Kondisi geografis yang kaya perairan menjadikan ikan sebagai komoditas utama. Namun, fluktuasi hasil tangkapan kerap membuat penghasilan warga tidak menentu, sehingga dibutuhkan diversifikasi ekonomi yang lebih adaptif.
Camat Muara Muntai, Mulyadi, menilai sudah waktunya warga tidak lagi hanya bergantung pada hasil tangkap. Ia mencontohkan beberapa desa yang mulai mencoba pertanian alternatif seperti budidaya semangka.
“Desa Prian dan Leka sudah mulai bertani. Hasilnya bagus, tapi belum banyak yang membantu dari sisi pemasaran,” jelasnya, Senin (2/6/2025).
Meski hasil panen mencapai beberapa ton, minimnya dukungan infrastruktur dan pelatihan teknis membuat geliat pertanian belum berkembang maksimal.
Sektor wisata juga dinilai belum digarap serius, meski Muara Muntai punya potensi alam dan budaya yang menjanjikan. Sayangnya, belum ada inisiatif nyata menjadikan potensi itu sebagai bagian dari ekonomi warga.
Permasalahan lain datang dari ancaman banjir yang rutin melanda desa-desa di dataran rendah. Ini membuat banyak lahan pertanian gagal panen sebelum waktu tiba.
Mulyadi juga menyinggung pentingnya pemetaan lahan dan pendataan ekonomi lokal sebagai dasar perencanaan pembangunan.
Ia mengajak desa-desa di wilayahnya menyusun rencana kolektif yang menyesuaikan potensi masing-masing.
“Kita harus kompak. Kalau tidak direncanakan bersama, hasilnya juga tidak akan terasa,” pungkasnya.(AdvDiskominfokukar/Farid)
