KTNA 2025 di Kukar, Ajang Silaturahmi dan Kolaborasi Budaya

Karsaloka.com, Kutai Kartanegara – Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Ahmad Yani, menilai penyelenggaraan Komite Tani Nelayan Andalan (KTNA) 2025 di Kukar membawa banyak manfaat. Bukan hanya untuk sektor pertanian dan perikanan, tapi juga jadi wadah silaturahmi sekaligus kolaborasi budaya.

Menurutnya, KTNA kali ini terasa istimewa karena berbarengan dengan pesta adat Erau. Hal itu membuat peserta dari seluruh Indonesia bisa sekaligus menikmati kemeriahan budaya lokal.

“Ya, ini sangat bagus. Kebetulan juga rangkaiannya mirip dan mengikuti rangkaian Erau. Sehingga acara ini bukan hanya menghadirkan peserta dari seluruh Indonesia, tetapi juga memberi kesempatan mereka untuk melihat pesta Erau yang ada,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (21/9/2025).

Ahmad Yani menambahkan, penyatuan agenda semacam ini justru membuat energi masyarakat dan pemerintah lebih fokus.

“Kolaborasi ini sangat baik. Kalau bisa, hal semacam ini dilakukan bukan hanya saat KTNA saja, tapi juga pada event-event lain yang bisa dirangkaikan dengan Erau. Dengan begitu energi kita terfokus pada satu pesta, sekaligus bisa menyatukan berbagai kegiatan agar lebih efisien,” katanya.

Ke depan, Ahmad Yani berharap KTNA terus digelar di Kukar dengan melibatkan masyarakat lebih banyak lagi. Menurutnya, antusias warga sudah tinggi, tapi masih bisa ditingkatkan.

“Termasuk soal fasilitas yang mungkin masih kurang, seperti penginapan dan hotel. Itu bisa kita kembangkan bersama. Walaupun ada keterbatasan, sebenarnya masyarakat kita sudah terbiasa menyambut tamu dengan budaya lokal, jadi tidak ada masalah kalau peserta semakin banyak,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi dengan UMKM lokal, agar produk-produk khas Kukar bisa dikenal lebih luas. Selain itu, keberagaman masyarakat Kukar yang terdiri dari berbagai etnis dinilai bisa jadi kekuatan tersendiri.

“Kekhasan makanan, budaya, hingga sopan santun masyarakat bisa dikolaborasikan dengan peserta dari berbagai daerah. Karena Kukar ini heterogen, banyak keluarga dari Jawa, Sulawesi, Papua, hingga Indonesia Timur tinggal di sini. Jadi event ini bisa sekaligus menjadi ajang silaturahmi antarkeluarga dari berbagai daerah,” ungkapnya.

Bagi Ahmad Yani, silaturahmi adalah nilai utama yang harus dijaga.

“Silaturahmi inilah yang sebenarnya paling utama. Kalau silaturahmi terjalin, insya Allah rezeki bertambah, umur pun dipanjangkan,” tutupnya.(AuliaRS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *