

Karsaloka.com, KUKAR – Desa Loh Sumber di Kecamatan Loa Kulu mulai dilirik sebagai kawasan agrowisata baru yang menggabungkan sejarah, budaya, dan pertanian.
Langkah ini dipandang sebagai strategi untuk memperluas ekonomi desa tanpa meninggalkan akar tradisional.
Wilayah desa yang subur dengan aktivitas pertanian aktif dinilai cocok untuk konsep wisata edukatif berbasis pertanian. Selain itu, puluhan situs sejarah menjadi modal penting yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata.
“Ada 53 situs bersejarah yang kami petakan, mayoritas berada di Loh Sumber,” ungkap Plt Sekretaris Camat Loa Kulu, Khairuddinata, Kamis (22/5/2025).
Salah satu yang mulai diperkenalkan adalah Tugu Pembantaian Jepang, yang mencerminkan perjalanan sejarah desa dan bisa menjadi pelajaran bagi generasi muda.
Masyarakat Loh Sumber selama ini juga bergantung pada pertanian, terutama padi dan sayuran. Hal ini menjadikan pendekatan agrowisata sangat potensial untuk menciptakan nilai tambah.
Wisatawan bisa merasakan pengalaman bertani, menjelajahi sejarah lokal, hingga menikmati suasana desa yang masih alami. Ini diyakini menjadi kombinasi unik yang tidak banyak dimiliki desa lain.
Menurut Khairuddinata, keterlibatan warga dan kemitraan usaha lokal menjadi syarat mutlak agar konsep ini berjalan efektif dan tidak sekadar proyek sesaat.
Tradisi Sedekah Bumi yang masih dijalankan masyarakat juga akan dikemas menjadi bagian dari paket wisata budaya desa.
“Desa ini punya semua unsur. Tinggal bagaimana kita menjaga agar pengembangan tidak merusak nilai-nilai aslinya,” tutupnya.(AdvDiskominfokukar/farid)