
Karsaloka.com, KUKAR – Desa Kedang Ipil di Kecamatan Kota Bangun Darat menjadi saksi sejarah saat ratusan komunitas adat dari seluruh Indonesia berkumpul dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-8 Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), yang digelar pada 14–16 April 2025.
Kehadiran Rakernas bukan hanya menunjukkan komitmen Kabupaten Kutai Kartanegara dalam mendukung perjuangan hak-hak adat, tapi juga membuka ruang dialog mendalam tentang pengakuan formal terhadap masyarakat hukum adat yang hingga kini masih belum tuntas di Kukar.
Meski berbagai lembaga adat sudah aktif di tingkat desa, pengakuan sebagai masyarakat hukum adat secara legal belum juga terbit.
Hal ini memunculkan dorongan baru dari berbagai pihak untuk mempercepat proses administratif, mulai dari pengumpulan dokumen hingga penerbitan SK Bupati.
“Rakernas ini bukan sekadar seremoni nasional. Ini pengingat bahwa di Kukar, masih ada PR besar dalam mengakui secara sah masyarakat adat yang sudah lama eksis,” ungkap Camat Kota Bangun Darat, Julkifli, Jumat (25/4/2025).
Desa Kedang Ipil dipilih bukan tanpa alasan. Lokasinya dinilai siap secara sosial dan infrastruktur, dan masyarakatnya terbuka terhadap proses diskusi lintas komunitas adat.
Momentum Rakernas pun menjadi peluang besar bagi wilayah ini untuk lebih dikenal sebagai basis penggerak isu-isu adat di tingkat nasional.
Menurut Julkifli, pemerintah kecamatan akan mendorong percepatan pengakuan tersebut melalui kerja sama lintas instansi, termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar hingga provinsi.
“Kami sudah mulai menjalin komunikasi intensif. Tujuannya agar pengakuan ini bukan sekadar wacana, tapi bisa benar-benar terwujud,” katanya.
Momentum nasional ini juga membawa dampak sosial di tengah masyarakat. Diskusi antar komunitas adat memberikan perspektif baru tentang pentingnya perlindungan hukum atas warisan budaya, tanah ulayat, dan kelembagaan adat.
“Kita harus dukung semangat ini. Kalau bukan sekarang, kapan lagi masyarakat adat punya posisi yang diakui secara hukum?” tambah Julkifli.
Rakernas AMAN ke-8 ditutup dengan harapan bahwa semangat dari Kedang Ipil bisa menyebar ke seluruh penjuru Kukar.
“Kami ingin semangat ini terus menyala, tak hanya di Kedang Ipil tapi di seluruh Kota Bangun Darat,” pungkasnya.(ADV/farid)