
Karsaloka.com, Tenggarong – Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kutai Kartanegara 2025–2030 kini memasuki tahap penting. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono dalam forum konsultasi publik yang digelar di Aula Lantai 1 Bapedda, Tenggarong, Selasa (29/7/2025).
Menurut Sunggono, forum ini menjadi bagian penting karena menyatukan pendapat dari semua pihak terkait arah pembangunan Kukar lima tahun ke depan. Setelah forum ini, dokumen RPJMD akan diserahkan ke DPRD Kukar pada 1 Agustus, lalu dikonsultasikan ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada 18 Agustus.
“Setelah itu, kita akan revisi dokumen dan lanjut ke forum perangkat daerah. Di situ, semua OPD diminta memfinalisasi program sesuai arahan Bupati,” jelasnya.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD dijadwalkan pada 4 September. Hasilnya akan diserahkan ke DPRD pada 21 September. Selanjutnya, draft RPJMD dalam bentuk Perda akan diserahkan pada 13 November, dievaluasi pada 21 November, dan ditargetkan ditetapkan menjadi Perda pada 23 Desember 2025.
“Ini sesuai arahan Pak Bupati. Kita harus pastikan RPJMD selesai sebelum akhir tahun,” tegas Sunggono.
Ia juga menyebut bahwa saat ini Pemkab Kukar sedang menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026. Proses ini berjalan bersamaan agar RPJMD dan RKPD bisa selaras.
RPJMD Kukar merupakan turunan dari visi Bupati yaitu “Kukar Idaman Terbaik”, yang ingin menjadikan Kukar sebagai pusat pangan, pariwisata, dan ekonomi hijau berkelanjutan. Visi ini dijabarkan ke dalam 17 program utama yang akan mulai dilaksanakan pada 2026.
“Sebagian program dari periode sebelumnya sudah berjalan lebih dulu, terutama yang sistemnya sudah siap,” ujar Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri dalam forum.
Pemkab Kukar juga sedang fokus memperbaiki struktur pendapatan daerah. Saat ini, Kukar masih sangat bergantung pada Dana Bagi Hasil (DBH) dari migas dan batu bara. Pemerintah daerah ingin meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui berbagai langkah.
Beberapa upaya yang dilakukan antara lain:
Menertibkan kendaraan perusahaan tambang yang belum pakai pelat Kukar.
Mengawasi penggunaan bahan bakar agar pajaknya masuk ke Kukar.
Mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah.
Dorong Wirausaha dan Sektor Unggulan
Salah satu program strategis adalah Klinik Wirausaha Mandiri, yang menyasar anak muda di kecamatan-kecamatan. Program ini bertujuan membentuk pelaku usaha mandiri, bukan sekadar memberi bantuan.
Selain itu, sektor pertanian, perikanan, dan peternakan juga terus didorong. Di wilayah hulu, fokusnya pada peningkatan penghasilan petani. Sementara di wilayah hilir, Pemkab ingin mendorong hilirisasi agar produk lokal punya nilai tambah lebih tinggi.
“Harapannya, pembangunan Kukar lima tahun ke depan benar-benar dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” tutup Sunggono.(AuliaRS)