ADVERTORIAL Diskominfo Kukar

Transformasi Sosial Berbasis Zakat Jadi Arah Baru Pembangunan Daerah

BANNER-KOMINFO-KUKAR-FIX terbaru

Karsaloka.com, KUKAR– Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) kini menempatkan zakat sebagai salah satu pilar utama pembangunan sosial inklusif yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat.

Hal ini ditunjukkan melalui penguatan sinergi antara pemerintah daerah, BAZNAS Kukar, serta lembaga sosial dan keagamaan lainnya dalam menyusun program-program zakat yang berorientasi pada dampak jangka panjang.

Ketua BAZNAS Kukar, KH Muhammad Yusuf, menuturkan bahwa pendekatan zakat produktif yang selama ini dijalankan telah mendorong banyak warga keluar dari garis kemiskinan. Dari data yang dihimpun hingga awal 2025, tak kurang dari 1.500 jiwa telah menjadi penerima manfaat langsung dari program pemberdayaan berbasis zakat.

“Kami berkomitmen menjadikan zakat sebagai kekuatan sosial yang bisa menciptakan perubahan. Program kami menyasar peningkatan kapasitas warga, bukan hanya memberikan bantuan jangka pendek,” ujar Yusuf. Kamis (20/3/2025).

Salah satu keberhasilan pengelolaan zakat di Kukar adalah lahirnya pelaku UMKM mandiri dari kalangan mustahik, yang kini mulai berkontribusi kembali sebagai muzakki. Transformasi ini menjadi cerminan dari ekosistem zakat yang sehat dan berkelanjutan.

Tidak hanya menyasar aspek ekonomi, BAZNAS Kukar juga mengembangkan program zakat di sektor pendidikan dan kesehatan. Di antaranya adalah penyediaan beasiswa reguler bagi anak-anak kurang mampu, serta bantuan alat bantu mobilitas untuk penyandang disabilitas di wilayah terpencil.

“Zakat ini harus hadir di setiap lini kehidupan masyarakat, menjadi solusi dari berbagai ketimpangan. Itulah semangat yang terus kami dorong bersama pemerintah daerah,” tambahnya.

Sementara itu, Guna menjamin keberlanjutan program, Pemkab Kukar dan BAZNAS juga sedang menyiapkan Zakat Development Roadmap yang akan menjadi panduan jangka menengah dalam pengelolaan zakat berbasis data, teknologi, dan dampak. Dalam roadmap tersebut, berbagai indikator kesejahteraan akan diintegrasikan untuk memastikan efektivitas distribusi dan pemanfaatan zakat.

Bupati Edi Damansyah menegaskan bahwa tata kelola zakat yang baik bukan hanya soal pencapaian angka, tetapi juga perubahan yang bisa dirasakan masyarakat secara nyata dan merata.

“Kita ingin membangun tatanan sosial baru yang lebih adil, inklusif, dan berdaya. Dan zakat adalah instrumen strategis yang bisa membawa kita menuju ke sana,” tutup Edi. (Adv/Diskominfo)

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *