
Karsaloka.com, Tenggarong – Jalan menuju rumah keluarga di Bone, Sulawesi Selatan, yang bertahun-tahun rusak parah akhirnya diperbaiki. Selama ini, jalur tersebut penuh lubang, berdebu saat kemarau, dan licin ketika hujan. Perbaikan dilakukan bertepatan dengan kepulangan H. Abu dari perantauannya di Kutai Kartanegara.
Bagi H. Abu, pulang kampung bukan sekadar melepas rindu. Ada nazar yang telah ia simpan selama bertahun-tahun, janji yang lahir dari rasa syukur dan kerinduan kepada tanah kelahiran. Perbaikan jalan menjadi wujud nyata janji tersebut sekaligus bentuk tanggung jawab moral kepada kampung halaman.
Kegiatan gotong royong itu melibatkan keluarga besar dan warga sekitar. Mereka yakin, membenahi jalan desa tidak hanya memudahkan aktivitas sehari-hari, tetapi juga mempererat hubungan antarwarga.
“Bapak memang niatkan ini sebagai ibadah di kampung halamannya. Sudah menjadi kebiasaan setiap tahun, bukan hanya di Bone, tetapi juga di Kukar,” ujar H. Rusli, putra pertama H. Abu.
Di tengah suasana kebersamaan tersebut, muncul komentar miring di media sosial. Beberapa pihak menuding perbaikan jalan berkaitan dengan kepentingan politik di Kutai Kartanegara. Menanggapi hal itu, Rusli menegaskan, perbaikan jalan di Bone murni inisiatif pribadi keluarga yang berlandaskan nazar lama, bukan program pemerintah atau agenda politik.
H. Abu selama ini dikenal masyarakat sebagai dermawan yang rutin membantu memperbaiki fasilitas umum, mulai dari jalan hingga rumah ibadah.
“Bapak selalu bilang, rezeki itu harus kembali ke masyarakat,” kata Rusli, yang juga kakak dari Rendi Solihin.
Meski memahami tidak semua orang memiliki pandangan yang sama, keluarga H. Abu tetap memilih melanjutkan kegiatan tersebut.
“Kalau pun ada yang menganggap ini salah, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Tidak ada niat lain selain menunaikan nazar,” ucap Rusli.
Bagi keluarga, nazar adalah komitmen kepada Allah dan masyarakat, bukan janji politik.
“Kami berharap masyarakat bisa melihat niat tulus kami dengan hati terbuka. Politik datang dan pergi, tapi kepedulian dan kebaikan harus tetap berjalan,” pungkasnya.(AuliaRS)