
Karsaloka.com, Kutai Kartanegara – Suasana khidmat terasa dalam prosesi ziarah makam Kesultanan Kutai Kartanegara pada Jumat (24/10/2025). Salah satu tradisi yang menjadi perhatian ialah pemasangan Bunga Lompo, ritual khusus yang hanya diperuntukkan bagi para sultan dan ratunya sebagai bentuk penghormatan atas jasa mereka.
Pamong Budaya Ahli Muda, Muhammad Saidar, menjelaskan bahwa tradisi ini merupakan bagian penting dari budaya ziarah yang diwariskan turun-temurun di Kesultanan Kutai.
“Bunga Lompo itu memiliki makna khusus karena hanya dipasangkan untuk para sultan dan ratunya,” ujarnya.
Prosesi tersebut dilakukan dengan penuh penghormatan, diawali pemasangan Bunga Lompo oleh Bupati bersama jajaran kebudayaan serta para guru, kemudian dilanjutkan penyiraman air di makam para sultan.
“Ritual ini berbeda dengan ziarah pada umumnya karena Bunga Lompo memiliki nilai sejarah dan makna tersendiri,” jelas Saidar.
Ia menyebutkan, pemasangan Bunga Lompo dilakukan di beberapa makam, di antaranya makam Sultan Salehuddin I, Sultan Salehuddin II, Sultan A.M. Sulaiman, dan Sultan A.M. Perkesit.
“Hanya makam para sultan yang diberikan Bunga Lompo. Yang lainnya biasanya hanya ditaburi bunga biasa,” katanya.
Menurut Saidar, bunga yang digunakan harus bunga hidup dan beraroma harum seperti melati atau anggrek.
“Tidak ada jenis bunga yang wajib, yang penting bunga itu segar dan harum,” tuturnya.
Ia berharap kegiatan ziarah seperti ini tidak hanya dilakukan pada momen tertentu, tetapi dapat menjadi kegiatan rutin bagi sekolah-sekolah.
“Harapan kami, ziarah makam ini bisa diprogramkan agar peserta didik mengenal sejarah dan perjuangan para pendiri Kota Tenggarong yang telah membangun marwah daerah ini,” pungkasnya.(AuliaRS)